Nekad berganjak. dengan redha, harapkan hikmah tandang berdatang seperti seribu askar lebah ligat menyengat, seperti sepuluh ratus juta kuman meriah menjangkit. Harapan ini bersampul doa. Sangat berharap lepaslah Ia hingga ke petala langit yang ke tujuh.
Yang kesepuluh ini, paling susah hendak diluah jua ditelan. Disudut kecil, qalbu tak merelakan jari-jemari menekan-nekan butir-butir abjad di papan kekunci. Umpama kuku bercerai sama isi juga sama umpama mutiara dipisah sama cincin. Hati berbelah tapi tak berbagi cuma tak keruan. Terpasak kaki disana maka aku junjung langit disana. Sepuluh juta langkah mata tak terlihat namun hati senafas dekatnya hangat terasa. Kalau disana, nokhtahnya nyawa, maka harap badan tidak didendam , harap jasad tidak dimusuhi , harap roh tak lupa didoakan. Berkawah harapan qalbu harapkan. Siap tersurat semua perasaan yang tersirat. Assalammualaikum sapa ku berundur, moga sana mendoa sini selamat disana.
Bukan pertemuan yang aku kesalkan, namun perpisahan yang aku tangiskan.
